Sejauh apa kita bisa menerima keadaan orang lain tanpa melakukan penilaian apapun. Pengharapan apapun.
Bahkan pemaksaan dengan tujuan agar orang tersebut berubah mengikuti apa yang menjadi keinginan kita.
Bagaimana kalau orang yang dimaksud kali ini adalah orang yang paling dekat dengan dirimu. Yang tak mungkin ada istilah *mantan* untuk hubungan antara dirimu dengan orang tersebut.
Meskipun demikian, segala hal yang ada pada dirinya sungguh membuatmu kesal bukan kepalang.
Masih mampukah dirimu menerima?
Tanpa luapan emosi. Tanpa menyesali keadaan. Tanpa penyangkalan.
*Saya sedang belajar untuk itu.
No comments:
Post a Comment