Dirimu indah malam tadi.
Mengurai tautan rindu di riang teduhnya tatapmu.
Dinginnya malam pun menjadi tak berarti rasa.
Andai saja kau berkaca malam tadi.
Harusnya kau melihat.
Bagaimana sinar di wajahmu menghangatkan bekunya kerinduan yang sejak sehari lalu kuselami sambil merutuki waktu yang bergulir begitu lambat ketika dirimu tak disisi.
Bagaimana senyummu yang terkembang begitu manisnya telah merenggut segala gundah yang membekapku beberapa hari belakangan ini.
Andai saja kau memperhatikan dengan hati.
Harusnya kau tahu.
Bagaimana lembutnya sentuhmu yang tengah menikmati syahdunya kasih membuai satunya kita ramaikan malam yang tak pernah biasa jika kau ada disisi.
Bagaimana lugunya cinta yang hanya mengerti arti memberi dan hanya memberi telah melahirkan kabut candu yang penawarnya menjadi begitu langka kini. Dirimu indah malam tadi.
Memilin untaian rindu di tiap lembutnya kecupmu.
Membuatku tak ingin uapi malam begitu saja.
No comments:
Post a Comment