Sunday, November 16, 2008

terhenti

Indah sekali semesta pagi ini. Gumpalan awan seakan bergumul dengan cerah birunya langit yang meminta perhatian.
Sudah kau dapat yang kau ingin wahai penghias hari.
Aku tak sadar. Aku begitu jauh mencari. Menatap dingin ke hamparan udara. Mengulik kantung rahasia kehidupan yang teramat rapat terbungkus. Dibalut sepinya ruang rasa ini.
Entah apa yang masih saja terus aku cari. Hanya hampa kerap memasung hati. Serasa tak pernah cukup asa untuk dapat raih moksa kebebasan dari lenguhan si perantara nyawa. Lebih dari merindukan rembulan. Tak cukup ditampung oleh rongga pegunungan. Serasa tak nyata. Tetapi ada.
Menahun sudah aku berbalut gundah ini. Timbul tenggelamnya menjadi nafas tatih kaki lalui perjalanan berliku yang belumlah temukan tepi. Lelah akhirnya berkelakar juga. Hibur asa temani sunyi bermain dengan sepi.
Kemana pergi setelah ini?
Entahlah.

2 comments:

Anonymous said...

tak sengaja tersandung oleh untaian kata dalam tulisan ini..tak hanya posting ini, tergiur untuk membaca rangkaian pora hati pemosting(kata ini ada ga sih..??) terhanyut..itu saja komentar ku..pasti kan berkunjung kembali..

ay said...

hai..
salam kenalku..
pasti kutunggu kunjungan berikutnya..