Sebelum semuanya berlalu. Sebelum pertahananku goyah lalu runtuh terpugar sempurna. Sebelum waktu perlahaan meredup kemudian padam. Sebelum aku beranjak. Sebelum kau pergi. Dan sebelum adanya kita terbelah oleh janji. Terpisah didinginnya waktu pagi. Melepaskan tautan kelingking dan kecupan ibu jari. Hingga akhirnya aku, sendiri. Lagi.
Sebelum hari melahap itu semua. Tolong. Biarkan aku mereguk segala cinta hingga ke dasar palung hatimu. Semburkan seluruh limpahan rindu untuk kemudian aku nikmati hingga tetes yang tersisa terakhir.
Satu lagi. Biarkan aku merengkuhmu erat kedalam hangat tubuhku. Sampai kau dapat mendengar degup jantungku. Bersenandung dengan irama nafasku. Merasakan damainya dua hati yang menyatu. Lalu. Kututup dengan kecupan dikeningmu. Dipipimu. Dihidungmu. Dan berlabuh lebih lama dibibirmu. Hmm. Aku akan sangat merindukan ini. Nanti. Ketika tiba saatnya.
Terakhir, biarkan aku memuaskan diri menghirup aromamu. Menyelami nafasmu. Menatap teduhnya tatapanmu. Sebelum kau beranjak dari sisi. Mendekatlah kembali. Kali ini aku tidak akan lama. Janji. Hanya akan membisikkan sesuatu.
Aku mencintaimu lebih dari yang dapat kau bayangkan.
*+ Teruntukmu, dear.
1 comment:
Apakah untukku..??
Kutahu kini..dan kurasa kini..
Besarnya kuasa cinta atasku..
Karena nyata kutak bisa tak bersama nurani
Apakah untukku..??
Kembali tanya mendera pertanyakan rasa
Ragukan percaya atas cinta
Tak pernah bisa usir ragu jika memang itu hanya untukku
Apakah untukku..??
Kupercaya itu..
Post a Comment