Saturday, September 27, 2008

waktu

Waktu.. Tunda dulu keberangkatanmu. Belumlah aku selesai bersiap. Aku ingin tampil cantik. Anggun. Juga mempesona. Bisakah sediakan sekotak lagi tunggu untukku?
Jangan dulu beranjak dari sana. Sebab aku tak ingin membuatmu termenung lama. Diam saja hingga kuberi kabar. Aku tak akan lupa. Percayalah. Aku hanya tinggal bersolek. Semua hal penting telah aku persiapkan. Jadi, bersediakah menunggu?
Waktu.. Belum. Masih belum selesai. Dapatkah bersabar sedikit lagi? Aku tahu kalau aku keterlaluan. Memanfaatkan ketenangan yang selama ini ditunjukkan. Dan berasumsi kau memiliki segudang itu. Tapi tidak. Jangan berpikir seperti itu. Aku menghargaimu. Sangat. Sebab kau hanya bisa berjalan. Bukan berlari. Berhenti. Atau tiba-tiba balik kanan kemudian lanjut melangkah. Aku menyadarinya. Itu sebabnya aku memintamu untuk menunda keberangkatanmu. Untuk menjemputku. Singgahlah dahulu di taman ria. Mau kah?
Waktu.. Masihkah kau mendengarku?
Waktu.. Masihkah kau ada disana? Dirumahmu.
Waktu.. Mengapa rasa sakit itu mendera? Perlahan aku melayang. Tak lagi berpijak. Tunggu.
Waktu.. Sudahkah kau tiba lalu merengkuh aku?
Sudah.

No comments: