Aku ingin bermimpi malam ini. Duduk di sebuah taman. Dipenuhi oleh dedaunan yang berguguran ditemani angin yang lalu bermesraan. Sambil mendengarkan lagu kita. Bersenandung dengan pikiran yang memainkan dawai gitar nan merdu.
Aku melihatmu.
Juga duduk sembari membaca buku. Mengenakan jaket pemberianku pada perayaan tujuh tahun kebersamaan kita. Masih saja terlihat indah ditubuhmu. Rambutmu tak lagi panjang seperti dulu. Pas. Cocok dengan wajahmu yang mulai terlihat tirus yang kuperhatikan sejak beberapa minggu ini. Tetap tak mengurangi ketampananmu.
Aku merasa cukup walau hanya melihatmu.
Menikmati setiap ekspresi yang timbul. Menyaksikan caramu membuka tasmu, mengeluarkan botol minum, merogoh kedalam lagi untuk mengambil buku itu. Aku tahu kau pasti menyimpannya di bagian dalam tas agar tak rusak terlipat, tersenggol oleh isi tasmu yang lain. Kemudian bersandar. Mulai terlarut dalam dunia bacamu.
Aku hanya melihatmu.
Tak sedikitpun berniat menghampirimu. Menyapamu. Kemudian bercakap-cakap hingga senja tiba. Sadarkah. Sudah tujuh minggu aku duduk disini. Diwaktu yang sama dengan dirimu yang asyik dengan buku itu. Sampul buku yang aku kenal meski tak begitu terjangkau penglihatanku.
Tak sedikitpun berniat menghampirimu. Menyapamu. Kemudian bercakap-cakap hingga senja tiba. Sadarkah. Sudah tujuh minggu aku duduk disini. Diwaktu yang sama dengan dirimu yang asyik dengan buku itu. Sampul buku yang aku kenal meski tak begitu terjangkau penglihatanku.
Aku melihatmu.
Membaca buku yang kuberikan padamu.
Membalik halaman demi halaman hasil karyaku.
Yang seluruhnya berisikan keindahan cintaku cintamu dan kekagumanku pada hidup yang telah menghadirkanmu dalam nafasku. Aku bermimpi.
Melihatmu di taman hati dengan bunga yang dipupuki hati hingga mekar bersemi.
No comments:
Post a Comment