Sunday, October 19, 2008

menunggu

Tak ubahnya seperti sebuah taman yang memiliki penghuni tetap, hati ini sedang menunggu. Ya. Menunggu si empunya. Akankah datang. Akankah singgah. Akankah tinggal. Tak lagi menjadi apa yang terpikirkan. Tak lagi mengganggu.
Cukup sudah.
Ingin berhenti bersentuhan dengan sesuatu yang datang lalu pergi. Hanya ingin bercengkrama dengan seisi taman hati. Sendiri? Biarlah. Paling tidak, tak lagi ada perpisahan. Buang gelas untuk air mata. Lagipula, tak mungkin berpisah dengan diri sendiri toh?
Aku tahu akan ada yang mengatakan kalau ini sangat menyedihkan. Tapi bagiku tidak. Kesendirian sungguh indah. Tahu karena apa?
Dapat menyelami diri sedalam yang kau suka. Kesempatan untuk bertanya apa yang sesungguhnya diinginkan. Berkreasi dengan segala kecamuk rasa.
Meski kadang tak mudah. Sunyi. Sepi. Menggoda untuk lari. Kembali mencari keramaian. Kegaduhan yang dapat menyamarkan suara hati.
Tapi tak pernah terpikir untuk berhenti.
Mengapa?
Sebab bahagia ada di dalam dirimu. Lalu, buat apa melarikan diri?
Aku masih menunggu.
Tapi tidak dengan gerutu.
Aku menunggu.
Yang terbaik sedang dalam perjalanan kemari.
Sebaiknya aku lekas bersiap.

No comments: