Sunday, October 19, 2008

tergila-gila atau gila?

Aku membutuhkanmu.
Aku menginginkanmu.
Aku gila.
Tergila-gila dirimu.
Tetapi aku tahu diri. Tak seharusnya demikian adanya. Tak seharusnya aku menaruh hati ini dipelataran hatimu begitu saja. Memintamu untuk menerimanya lalu membawanya masuk kedalam kehangatan relungmu. Memaksamu merengkuh rasa dengan rasa yang dengan egois aku pinta. Berlutut di hadapmu. Berharap selamanya adalah hal yang akan kau berikan kepadaku diluar yang sudah aku sebutkan tadi.
Keterlaluan. Aku tahu seharusnya tidak demikian adanya sikapku. Seharusnya aku mengerti. Dunia tidak melulu tentang bagaimana hatiku. Apa sakit yang terasa didalam. Dimana bahagia itu terperangkap. Atau lagi-lagi memohon dirimu untuk tinggal disisiku.
Tidak.
Tidak dengan cara seperti itu.
Tapi aku tak mampu.
Aku rela menjadi orang yang tidak tahu diri. Aku terima kalau orang bilang aku keterlaluan. Mungkin aku butuh dihujat. Dihina. Dilempari oleh gumpalan caci maki.
Aku memang demikian adanya.
Aku tak tahu.
Aku mencintaimu.
Sungguh. Sangat. Selalu.
Adakah itu keterlaluan?
Menjadikan aku makhluk yang tak tahu diri. Menjadikan rendah apa yang terasa. Menjadikan semuanya tak pantas untuk dinikmati. Dihisap hingga ke tetes sari yang terakhir.
Hanya cinta.
Serius.
Tak ada yang mungkin lebih dari itu.

3 comments:

blackblog said...

Dudukku di tamanmu, termenung dan tidak berpikir.
Terima kasihku telah kau persilahkan diri ini berebah.

Masih dalam termenungku.. Masih dalam larutan inginku..
untuk terus tinggal di sini walau sejatinya ini bukan tamanku

Masih dalam termenungku.. membayangkan,
Ah.. Tak seharusnya aku begitu.. Tapi.. tak sucikah hati
bila berharap sang empunya tak akan pernah datang. serakahkah
bila berharap tak sekedar singgah
hati hanya merasa,
hati hanya bergolak,

aku lupa,
sebentar lagi malam,

ay said...

Meski malam sudah lagi akan datang.
Bisakah kali ini kita terjaga hingga pagi menjelang?
Menanti fajar berikutnya yang sudah menunggu lama sambil asyik berdendang.
Beranjak lalu meninggalkan tamanmu tamanku dan tulikan segala suara sumbang.
Hirup aroma terapi cinta hingga hati mengembang.

Ups.
Aku baru ingat.
Balon pun bisa meletus memekik pecah.
Ciptakan ramai yang mengundang.

blackblog said...

Malam sudah datang,
sebentar lagi mimpiku pasti menyusul,
ternyata bintang terlihat lebih indah dari sini,
kepulan asap putih terasa lebih hangat, taman yang nyaman, sungguh..

Hembusan angin pohon sirnakan risau,
merdu suara jangrik tak ijinkan sepi hinggap,
senandungmu tentang keindahan antar aku dalam lelap.
enggan beranjak, sungguh...

aku tidak lupa,
mimpiku kau dan aku buat satu taman kecil, indah...