Wednesday, October 1, 2008

berhenti!

Berhenti. Jangan terus memburuku. Ini sama saja kau meminta aku untuk berjalan dengan puluhan paku yang menancap di telapak kakiku. Terasa sakit. Sangat. Jadi, tolonglah berhenti dahulu.
Aku belum lagi pulih.
Belum pula sempat menata apa-apa yang pernah kita miliki. Aku masih milikku sendiri. Jadi, tolonglah. Beri aku waktu.
Aku perlu lebih banyak waktu dari yang kau butuhkan. Aku tak sama. Terlebih saat kondisinya kini telah jauh berbeda.
Aku tak pernah tahu apakah aku bisa kembali menjadi aku yang dulu bersamamu. Entahlah. Bagiku semua masih terlihat buram. Jadi, tolong berhenti. Diam. Dan dengarkan nyanyian hati. Karena didalamnya terkandung segala rintihan pilu yang pernah kau ciptakan.
Hati sudah menghafalnya.
Percuma kau ambil selembar kertas berisikan lirik itu.
Ada baiknya kau diam. Mulai menciptakan melodi baru untuk hati. Itupun kalau hati berkenan. Hanya aku yang tahu.
Dan hanya kau yang bisa membuktikan.
Sehebat apa lagu cinta terbarumu.

No comments: