Kuasaku atasnya usai sudah.
Tak lagi memasung hati dengan egoisnya ingin. Rutukan penyesalan. Setumpuk penyesalan. Hingga jinjingan harap yang kerap membebani.
Cukup!
Sudah cukup hati bergerilya dibalik segala keakuanku. Sudah cukup bagi hati memaklumi inginku yang tak bertepi.
Sudah cukup, hati.
Kini kubiarkan kau melangkah atas kuasamu. Berjalan disetapak yang kau pilih. Melihat apa-apa yang kau senangi. Jangan lupa untuk penuhi segala inginmu, sebab giliranmu telah menjemput.
Aku tak lagi mengganggu. Aku tak akan menyela. Aku hanya akan diam, mendengarkan senandungmu dan kemudian kita melangkah bersama.
Bagaimana?
Bersedia menjadi pemandu hidupku?
No comments:
Post a Comment