Wednesday, October 15, 2008

tetap tinggal

Tetap tinggal.

Meski kelu aku berucap.
Meski tak begitu aku bertingkah.
Meski senyum yang terjaga.
Meski peluk terakhir beraroma.
Meski kecup 'sampai jumpa' mendarat.
Tapi,tolong tetap tinggal.

Aku butuh.

3 comments:

Anonymous said...

keinginan yang tak tergambar pada tindakan..cara penyampaian yg baik..rintihan hatinya terdengar dan terasa..

blackblog said...

Yang akan melangkah, kehilangan kuasa akan kakinya, merintih dan memohon pada organ motoriknya untuk berhenti

Pintar, menyembunyikan kelu di balik senyum.. Tapi kau takkan berhasil. Karena nafas, detak jantung dan matamu telah terlebih dulu memintanya

ay said...

Ketiganya berujar:
Bersediakah tinggal lebih lama?
Sebentar lagi saja.
Hingga akhirnya aku berselimutkan lelap.
Dan lalu berpeluk dirimu kembali.
Pada kencan malam nanti serta indahnya mimpi.

Tak ingin usai waktu temukan henti.