Sunday, March 1, 2009

hening hati

Hari gelap. Mendung. Dan tak lama turunlah hujan yang terlihat gembira bisa bertemu dengan sahabat lamanya di bumi. Mereka terdengar asyik bercengkrama. Menimbulkan bebunyian yang meramaikan sepinya suasana di kamar ini. Ruang yang luasnya biasa-biasa saja namun beberapa waktu belakangan terasa sepuluh kali lipat lebih lebar.
Juga kosong.

Kemanakah semua keributan itu?
Semua suara-suara yang kerap hadir menyerbu.
Semua pertanyaan-pertanyaan yang itu melulu.
Semua cemburu.
Semua resah yang melanda jiwa.
Semua ragu tentangmu.

Mendadak semuanya beringsut pergi.
Walau tak sekalipun pernah aku usik keberadaannya.
Tinggallah bisu ruangan ini.
Meski tak bicara, tetap mengerti apa yang terasa di dalam sini.
Melompong. Tiada suatu apa.
Jangan pula kau tanya tentang cinta.
Duka lara yang sempat tergores pun seakan terpendam pudar.
Membiarkan ruang ini tersisa hanya udara.

Yang berputar hampa.
Yang terlihat maya.
Yang membuai nelangsa.

Tidak perlu kau tanyakan mengapa.
Biarkan kedamaian ini mencipta sunyi.
Juga hening yang mendamaikan jiwa yang sepi.

No comments: