Saturday, September 27, 2008

tidaklah perlu kau tahu

Tak perlu menunggu terlalu lama. Aku tinggal tepat di sebelah rumahmu. Dalam hitungan menit pun aku sudah akan sampai disana. Bila kau mau. Setiap detik yang kau lewati akan aku penuhi dengan keindahan cinta. Kubasuh seluruh asa yang tertatih dibenakmu. Kurengkuh hatimu menuju rumah cinta yang sekian tahun lamanya telah kubangun. Untukmu seorang. Sekali lagi, bila kau mau.
Tak perlu lagi mencari. Wahai permata hatiku, semua telah tersedia. Semua cinta. Semua kasih. Jutaan kecup dan hangatnya pelukan. Kalau saja kau berkenan melihatnya. Tersedia tepat dihadapanmu. Dipelupuk mata hatimu, sekian rasa yang tercipta aku tata sedemikian rapinya. Hanya untukmu. Sekali lagi, andai kau melihatnya.
Tak perlu lagi merasa takut. Tidak. Aku tidak akan pergi. Aku akan tinggal. Di rumah cinta kita, sembari menunggu kau kembali pulang. Meski tak kau tahu. Sudah kupersiapkan mawar putih kesukaanmu. Juga bantal kesayanganmu. Tak lupa sabun mandimu. Resah. Ingin segera bertemu. Kunanti dirimu tiba di pintu itu dengan alunan nada syahdu. Aku cinta. Sekali lagi, meski kau tak tahu seberapa dalam.
Sekali!

*+ Saat hati inginkan sebuah cinta yang tak bersyarat.

No comments: